Rabu, 23 Desember 2009
Pemuda Al-Baqarah
Senantiasa ku putar
Dua rekaman jejak peninggalanmu
Saat kita dalam kondisi terburuk
Saat aku belum berani berkeras dengan hatiku
Semua masih belum berubah
Seperti saat pertama kali ku dengar tawa dan lantunan Al-Baqarah dari bibir manismu
Saat-saat ku coba membaca hatimu dalam diammu
Saat-saat ku terpesona pada tiap tawamu
Kini aku hanya bisa berdoa
Moga Ia senantiasa melimpahkan rahmat-Nya bagimu
Semua masih seperti dulu
Hatiku masih merindumu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar